Monthly Archives: April 2011

Kitaro… makin tua makin menjadi…


Jam sudah menunjukkan pukul 20.15 WIB, tetapi Kitaro yang ditunggu-tunggu belum muncul di panggung. Penonton pun mulai gelisah. Mereka bertepuk tangan tanda tak sabar ingin segera menyaksikan musisi gaek asal Jepang itu di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis (7/4/2011).

Akhirnya, setelah menunggu 10 menit, tepat pukul 20.25, lampu panggung dimatikan, awak Kitaro muncul disertai tepuk tangan panjang penonton.

Saat lampu menyala kembali, tampak di panggung belakang terdapat dua taiko ukuran besar dan beberapa timpani serta seperangkat drum. Di panggung bagian depan berjajar tiga perangkat set keyboard.

Tanpa kata pembuka, Kitaro langsung membuka pertunjukan dengan lagu “Sanctus-Waterphone-Guzheng-01w (Keiko)”. Bunyi synthesizer mengalun dengan nuansa mistis, disertai suara genta. Dan, bagai kesatria samurai, Kitaro menggerakkan tangan kirinya seirama deru suara angin dari keyboard yang dimainkannya bersama dua pemain keyboard perempuan yang mendampinginya. Tak lama Kitaro di papan musik itu, selanjutnya dia mencabik-cabik sitarnya. Maka, tergelarlah nuansa pegunungan dengan pepohonan pinus berembun yang tertiup angin berembus lirih.

Kitaro pun mulai membangun suasana dengan lagu “Fire, Pan Flute (an/f)” dan “Wind and Wafe”. Pada “Fire Pan Flute”, Kitaro memainkan gitar senar 12 yang bergemerincing, lagu ini berproses dari lembut, sebelum akhirnya mulai menggelegak menuju klimaks, saat semua peralatan seperti drum, biola, gitar elektrik, dan keyboard mulai dimainkan.

Read the rest of this entry